Senin, 02 Desember 2013

REVIEW BUKU "DUNIA BARU ISLAM” (Lotrop Stoddard) Bab VI

BAB I
PEMBAHASAN
A.  India Sebelum Penaklukan Islam dan Negara-Negara Eropa
India memiliki kesatuan geografis yang fundamental, tapi tak pernah mengenal kesatuan politik yang riil. Penuh dengan bebagai golongan, menyebabkannya tak mampu menolak serangan-serangan. Penuh dengan beragam ras dan tiap ras ini tidak bercampur-baur, tetap berpisah. Terpisah oleh keturunan, bahasa, kebudayaan, dan juga kepercayaan. Mereka jarang atau bahkan tidak pernah bergaul dengan golongan lain kecuali memang ada kepentingan yang formal.

India luas dan juga berpenduduk padat seperti Eropa dan Tiongkok. Tapi, tidak memiliki kesatuan kebangsaan seperti Tiongkok, dan tidak pula seperti Eropa yang punya kebangsaan khusus yang berbeda-beda. India berada dalam bentuk masyarakat atau kebangsaan  yang kabur, keadaan yang tidak stabil, yang berakibat mereka tak pernah berhasil mengambil kongklusi yang logis.India diinvasi oleh Arya mulai tahun 1500 s.M. orang arya adalah satu bangsa berkulit putih satu keturunan uga dengan kita. Mereka berangkat dari sentral Asia, melintasi barat laut, satu-satunya jalan yang memungkinkan sampai ke India karena dimana-mana terhalang oleh dinding-dinding pegunungan Himalaya. Kemudian bangsa Arya menaklukkan bangsa asli yaitu bangsa Dravida, dan memerintah di sana. Penaklukan ini sebenarnya tidak merata, yang terbanyak pada daerah barat laut yang memiliki semangat pengembaraan yang besar. Sedangkan dibagian Utara daerah pegunungan yang luas dan berhutan lebat masih ditempati penduduk asli. Didaerah selatan, sedikit sekali dimasuki bangsa Arya.
Oleh sebab itu pula umumnya bangsa Arya termasuk bangsa bangsa yang sedikit jumlahnya. Takut akan kalah dari penduduk Asli yaitu bangsa Dravida, untuk menjaga eksistensi dan supremasi mereka dibidang politik dan rasial murni, maka mereka membentuk sistem keturunan menurut kasta yang sampai sekarang masih menjadi dasar kehidupan di India. Kasta ini mula-mulanya menurut “garis warna” kemudian diperkuat lagi oleh agama dan sedikit undang-undang. Garis besarnya masyarakat dibagi menjadi 3 golongan yaitu: golongan Brahmana (pendeta-pendeta), golongan ksatria (tentara), dan golongan sudra (pekerja). Bangsa Arya menempati dua golongan atas sedangkan golongan sudra khusus untuk bangsa Dravida.
Karena adanya pembagian masyarakat berdasarkan kasta ini, masyarakat terpisah-pisah oleh bermacam-macam aturan dan hukum agama, yang tabu. Perkawinan campuran, makan minum bersama-sama dianggap perbuatan najis.pelanggaran terhadap larangan tersebut dihukum dengan hukuman berat, keluar dari kasta. Itu berarti diturunkan derajatnya, lebih rendah dari kasta sudra, yaitu kasta paria atau manusia tanpa kasta. Mereka dipaksa bekerja dengan pekerjaan yang menjijikkan sebagai pelajaran mereka tidak memiliki hak hukum sekalipun mereka setingkat dengan golongan sudra.
Jadi corak masyarakat india tidak ditentukan oleh undang-undang yang formal melainkan oleh undang-undang upacara keagamaan. Dan agama brahmana merupakan undang-undang masyarakat. Hal ini menimbulkan berbagai akibat yang besar. Pembagian kasta dilihat dari  sudut “garis warna” merupakan hal yang kabur. Meskipun ada larangan-larangan tetapi banyak atau sedikit lambat laun terjadi percampuran darah antara golongan Brahmana dan golongan Dravida.
Dalam bidang masyarakat, sistem kasta berjalan menurut ketentuan-ketentuannya sendiri. Ketiga kasta besar diatas terbagi-bagi lagi menjadi ratusan bahkan ribuan sub-kasta. Sub-kasta ini juga merupakan golongan-golongan yang terpisah, yang menyebabkan India benar-benar terpecah kedalam kelompok masyarakat yang sekecil-kecilnya. Akibatnya kerja sama dan saling mengerti tidak mungkin sama sekali terjadi. Seorang pemuka Inggris pernah berkata “Akibat mempertahankan-tipe-tipe manusia ini, menyebabkan masyarakat India merupakan tumpukan serba macam hal, sampai ketingkat yang serendah-rendahnya. Penduduk pada suatu daerah atau kota merupakan kumpulan dari berbagai kebangsaan hamper berbagai macam jenis yang tiap-tiap tipe itu mengharamkan makan, minum dan menikah satu sama lain. Dan masing-masing kelompok mereka diperintah oleh komite yang mereka bentuk masing-masing untuk mengatur urusan mereka. Akibatnya keakraban pergaulan hidup secara fisik antara manusia, hampir serupa dengan pergaulan hidup hewan di kebun binatang.


B.  Penaklukan India oleh Islam
Dengan keadaan masyarakat seperti dijelaskan diatas. India pastinya Tidak akan mampu menghadapi invasi-invasi dari luar. Penaklukan yang kuat oleh Islam, pemeluk Islam menyerang India, segera setelah menyerbu persi. Serangan permulaan itu hanya serangan pada perbatasan saja dan juga tidak menimbulkan pengaruh yang begitu lama. Penaklukan pertama dipimpin oleh Mahmud Al-Ghazni, seorang pangeran Afganistan pada tahun 1001 M. Mahmud memasuki daerah barat laut, yang bernama Punjab. Islam menginjakkan kakinya didaerah itu dengan kuat. Kemudian pemimpin-pemimpin Islam meluaskan penakhlukanya kearah timur, akhirnya seluruh utara india menjadi daerah kekuasaan islam.
Dua faktor penting yang dimiliki oleh penakluk islam ini: mempunyai rasa kesatuan menantang “berhala” secara fanatic dan melenyapkan beberapa kepercayaan agama serta menarik pemeluk-pemeluk agama lain kedalam Islam. Hal yang bertentangan sekali dengan agama brahma ialah doktrin Islam yang terkenal: semua orang mukmin bersaudara. Islam berhasil menarik golongan kasta rendah dan golongan non kasta, yang karena perpindahan agama itu mereka mendapat kedudukan yang sama dengan penakluk-penakluk Islam. Inilah sebabnya mengapa kaum muslimin india sampai sekarang berjumlah 70 juta orang, hampir seperlima penduduk india. Pemeluk-pemeluk islam india, bukan berasal dari keturunan penakhluk-penakhluk Afghanistan, turki, arab dan parsi saja,tetapi malahan berasal dari berjuta juta keturunan hindu yang pindah agama masuk islam. Beberapa generasi lamanya, kaum  muslimin india terbatas kekuasaannya di india sebelah utara.
Pada permulaan abad ke XVI, pemimpin besar barbar dari turko mongol. Barbar dan para penggantinya meneruskan penjarahan kearah selatan,dan menjatuhkan india dari sudut politik, kesatuan yang tak pernah ada sebelumnya. Tetapi penjarahan initidak kokoh benar. Kaum brahmana, yang melihat kehancurannya, bangun menantang untuk kebangkitan kaum hindu. Kekuasaan mongol menjadi lengah. Dan para permulaan abad ke 18 kerajaan mongol runtuh. Tinggallah india dalam keadaan kacau, raja-raja berperang satu sama lain, raja-raja pemeluk agama Islam melawan yang hindu, berperang mengenai persoaalan agama, politik, dan kadang hanya karena mereka ingin menguasai satu sama lain.


C.  Penaklukan India oleh Inggris
Dalam kekacauan di India, inggris muncul untuk menguasai. Inggris mula-mula merupakan salah satu diantara bangsa eropa-portugis, belanda dan perancis yang mendiami tempat-tempat kecil sepanjang pantai India. Mereka ini tidak pernah memimpikan akan menaklukkan India, ketika kerajaan mongol masih berkuasa. Hubungan Inggris dan India mulanya hanyalah pada bidang perniagaan yang terkenal dengan: the east India company. Tetapi tatkala terjadi kekacauan dalam negeri India, orang-orang eropa lalu menguasai pemerintahan setempat, untuk melindungi pabrik-pabrik mereka. Kemudian mereka tertarik oleh rencana-rencana yang lebih besar, akibat kelemahan pemerintahan dalam negeri. Lambat laun inggris menggeser kedudukan saingannya bangsa-bangsa eropa lain, dan berhasillah mereka menanamkan kakinya dengan kokoh dibumi india. Inggris merupakan satu-satunya element yang stabil ditengah kekacauan di india, maka tak boleh tidak inggris memperluas kekuasaanya.mula-mula mereka melakukan ini karena terpaksa. Agak lama east india company tetap melakukan usaha perniagaan semata. Kuntungan perniagaan lebih diutamakan dari kekuasaan. Tetapi kemudian, inggris pindah dari bidang perdagangan kepada pemerintahan yang penuh ambisi. Perubahan sikap ini, menimbulkan kecemasan dikalangan bangsa india, yang menyebabkan meletusnya pemberontakan berdarah tahun 1857.
Pemberontakan dipadamkan, east india company dibubarkan dan india langsung dibawah kerajaan inggris, dan queen victoria menobatkan dirinya sebagai maharani india.peristiwa ini tidak saja memperkuat inggris dibidang kekuasaan politik, tapi juga terjadinya perembesan pengaruh pengaruh barat dalam corak yang beraneka ragam. Jalan-jalan raja, jalan-jalan kerereta api terusan-terusan dibuka,yang mempersatukan india, hal yang belum pernah ada sebelumnya. Selesainya terusan suez, mempermudah hubungan dengan eropa. Sementra itu pendidikan menurut eropa ikut mengembangkan ide-ide barat.
 Diatas negeri India yang berubah dengan cepat ini berdirilah raja Inggris satu system pemerintahan yang unik dalam sejarah dunia. Pemerintah yang dikendelikan oleh beberapa ratus orang yang mempunyai keahlian dibidang administrasi Negara, dibantu sedikit tentara, memerintah sejumlah manusia yang tak terkira banyaknya. Pemerintahan terang-terangan merupakan pemerintahan patriarchal absolut, yang cocok dengan keadaan setempat, tanggung jawab terhadap rakyat tidak lebih dari pemerintahan despot pribumi yang disingkirkan. Tetapi pemerintahan berjalan baik. Dalam efisiensi kerja, kejujuran, dan tanggung jawab dalam tugas pemerintahan india meungkin dapat menjadi satu contoh yang terbaik dari pemerintahan absolut.yang belum pernah disaksikan dunia. System yang mendatangkan keamanan india. Tidak ada lagi system anak mas, taka da lagi dibedakan antara ras,kepercayaan dan kata.akhirnya india merupakan satu kesatuan politik, yang belum pernah terdapat selama ini. Dan untuk pertama kali dalam sejarah, india bersatu dibawah satu pemerintahan, pemerintahan pax-britannica.
Walaupun demikian, kebajikan-kebajikan pemerintahan inggris, membenihkan kekacauan pada masa depan.
Generasi demi generasi lahir, hidup damai dalam satu ikatan saling kenal mengenal, melupakan segala derita masa lalu. Mereka hanya melihat kekurangan bangsa eropa.dan dibalik segalanya itu, mengenali dengan baik ide bernegara sendiri menurut system barat, kemerdekaan dan kebangsaan. Di india, sebagaimana pula dimana mana di timur, karena rasa tak puas, timbul gerakan untuk menantang pemerintah barat, dari tuntutan moderat kepemerintahan otonomi menjadi tuntutan secara radikal, menuntut merdeka sekarang juga!
Sampai perempat akhir abad ke-XIX agitasi politik yang teratur terhadap raja inggris, benar-benar belum dikenal. Disana sini ada protes-protes terhadap pemerintahan inggris, tetapi suara yang bersifat perseorangan ini tidak mendapat sambutan masyarakat. Sebagian besar rakyat india, terbelenggu oleh kebutuhan sehari-hari, menerima baik pemerintahan yang tidak lebih absolut, dan yang jauh efisien disbanding dengan raja-raja sebelumnya. Pada waktu itu, apa yang disebut nasionalisme india, belum ada sama sekali.
Gejala pertama yang memperlihatkan ketidak puasan secara teratur, timbul pembentukan dalam organisasi dalam kongres nasionalisme india, tahun 1885. Nama kongres ini, memperlihatkan, bahwa raja inggris yang mencakupi  seluruh india, telah menimbulkan suatu pendirian dan suatu tujuan bersama dengan unsur-unsur yang berbeda-bda di india                                                                                                            . bagaimanapun juga, kongres yang baru lahir ini, belum mewakili opini umum india, dalam arti yang sesungguhnya. Sebaliknya kongres ini mewakili hanya segolongan kecil orang-orang yang berjabatan khusus wartawan-wartawan, politikus-politikus, orang-orang yang telah mempelajari ide=ide barat dengan baik. Metode pendidikan cara barat yang telah diperkenalkan inggris, membentuk kelompok akademisi India, mahir dalam bahasa Inggris dan mengenal aliran-aliran barat. Kaum Akademisi modern ini yang merasa puas dan percaya terhadap manfaatnya ide-ide dan ciptaan barat, tidak merasa puas dengan serba macam aspek yang tumbuh dalam masyarakat india.
Usaha pertama yang mereka lakukan, tidak banyak ditunjukkan kebidang politik, tetapi kebidang sosial dan perombakan ekonomi, seperti meniadakan pernikahan anak-anak, pernikahan janda-janda dan perluasan pendidikan.
Tetapi lambat laun, perhatian terhadap masalah politik menonjol kedepan. Pengetahuan luas tentang sejaran dan falsafah politik Inggris, menyebabkan para intelek india merasa tidak adanya sama sekali pemerintahan sendiri dan ingin memberikan kepada India kebaika-kebaikan kemerdekan, yang begitu dihargakan oleh pemerintah inggris. Dengan segera, muncullah surat-surat kabar kebangsaan, menyebarkan gagasan-gagasan baru, mengobar-ngobarkan rasa bersatu dikalangan kaum intelek dan membentuk suatu opini umum yang sehat. Mendekati abab XIX, kaum akademisi India mengajukan tuntutan-tuntutan dengan terang-terang, mengadakan agitasi menuntut hal-hal yang baru dalam bidang politik seperti dewan-dewan perwakilan, hak-hak lebih luas untuk mengontrol pajak dan kekuasaan kekuasaan eksekutif. Dan memberikan seluas-luasnya kepada orang India, kesempatan-kesempatan untuk menduduki kedudukan-kedudukan pemerintah.
Pada akhir abad ke XIX rasa ketidakpuasan di India hanyya sebatas disuarakan oleh segolongan kecul kaum akademisi yang berpendidikan barat. Walaupun mereka menamakan dirinya sebagai kaum nasionalis, namun mereka tidak dapat disebut “nasionalis” sebenarnya. Dengan tujuan sebenarnya mereka untuk merubah cara-cara hidup bangsa India menurut cara-cara barat termasuk berpemerintahan sendiri secara berangsur-angsur dibawah pemerintahan Inggris
D.  Munculnya Nasionalisme di India
Akhir abad ke XIX akhirnya mulai muncul rasa nasionalisme sejati. Kaum terpelajar menggali buku-buku lama dan kitab-kitab suci. Golongan hindu yang progresif seperti aria somaj memberi restu keagamaan. Element-element lain menggabungkan diri kepada kelompok kecil golongan akademisi yang berkependidikan barat. Mereka tidak memikirkan pembaharuan disana-sini menurut model barat, tapi mereka menghendaki India baru India yang menjadi muda kembali kekejayaan, india yang dapat menentukan nasibnya sendiri dengan caranya sendiri.
Pencetus gerakan kebangsaan ini muncul dan dibangun oleh kaum hindu. Kaum muslimin memperhatikan kajadian ini dengan rasa curiga dan rasa permusuhan. Prasangka kaum muslimin ini wajar. Kembali ke weda! Adalah semboyan perjuangan mereka. Dan hal ini membuat mereka mengenang masa lampau, termasuk faham brahma yang agresif. Berabad-abad lamanya kaum muslimin dan kaum hindu dipisahkan oleh sebuah cadar oleh sikap netral yaitu pemerintahan Inggris, tapi sejak munculnya pemberontakan dan rasa nasionalisme India cadar itu mulai koyak. Dari kaum kebangsaan diteriakkan slogan tantangan “Bande Mataram” Kaum muslimin melihat dirinya terancam oleh sikap permusuhan orang hindu. Kaum muslimin bukan menyukai pemerintahan Inggris tapi mereka membenci kaum hindu. Kaum muslimin melihat raja Inggris bisa menjadi benteng mereka untuk menjaga dirinya dari ancaman musuh.
Beberapa kasta dari lapisan bawah dan paria mulai kuatir. Apabila India merdeka atau memperoleh pemerintahan sendiri, akan berulang kembali pemerintahan model brahma, yang kejam, dan menyebakan mereka kehilangan seluruh kebaikan yang telah mereka peroleh selama dibawah pemerintahan Inggris. Karena itulah gerakan kebangsaan India awalnya berdiri sebagai persekutuan kaum brahma dan kaum akademisi didikan barat.
Maka dikobarkanlah cita-cita kebangsaan yang dimotori oleh semangat keagamaan. Dengan segera muncullah sifat kefanatikan pada gerakan nasionalis, maka lahirlah perasaan kebencian yang sangat terhadap orang-orang barat. Lalu mereka menyalakan api propaganda sehingga menggoncangkan India. Pemimpin propaganda pembangkit semangat agitasi ini adalah Bal Gangadahr Tilak yang selanjutnya dijuluki “Bapak Kekacauan India”. Dia adalah seorang orator besar yang pidatonya membekas kedalam lubuk hati pendengarnya. Surat kabar “Yugantar” terbit dikalkutta,  menghembuskan hawa panas kebencian dan kemarahan kepada orang barat dan mendorong rakyat banyak untuk membenci, membunuh dan memberontak. Hal ini segera membawa perubahan kepada India, timbullah kekacauan-kekacauan, pembunuhan dan penganiayaan terhadap orang-orang Inggris.
Isi dari Yugantar sangatlah keras seperti berikut: “Revolusi dengan tegas, adalah jalan satu-satunya yang memberi kemampuan kepada bangsa-bangsa yang diperbudak untuk mempertahankan dirinya dan menyelamatkannya dari kehancuran. Kalau kiranya engkau tidak mampu membuktikan kejantananmu selama hidup, engkau harus sanggup mati sebagai seorang lelaki. Orang-orang asing dating dan mereka tentukan bagaimana kau harus hidup. Tetapi bagaimana engkau mati sama sekali tergantung padamu sendiri” hendaklah tiap-tiap rumah tangga mempersiapkan diri untuk revolusi umum! Ekuatan polisi dan tentara takkan mampu berhadapan denga samudra revolusi. Pejuang revolusi boleh ditangkap dan dibunuh tapi ribuan lagi akan tampil kedepan untuk menggantikan tempatnya. Jangan gentar! Dengan darah pahlawan bumi hindu akan tetap subur. Jangan putus asa! Kita tidak kekurangan pahlawan. Kita tidak kekurangan uang! Kebahagiaan menunggu kamu! Sedikit saja kamu lontarkan sinar kebencian terhadap musuh, sudah cukup untuk membuat hatinya gemetar. Gemuruh kepanikan telah memenuhi angkasa raya. Berenanglah dengan semangat baru dalam lautan darah!” Soal pembunuhan lah yang sangat ditonjolkan disini
Reaksi bangsa barat terhadap pemberontakan dan pembunuhan-pembunuhan yang terjadi ialah bertindak tegas untuk memadamkannya. Surat-surat kebangsaan dihanguskan, pemimpin-pemimpin kekacauan dipenjarakan dan dihukum mati. Para penguasa(orang Inggris) melaksanakan hukuman dengan menjalankan hukuman pidana yang kejam. Demikian marahnya orang eropa, akibat pembunuhan-pembunuhan yang diperbuat oleh kaum nasionalis, mendorong kebanyakan orang Inggris menntut dengan keras, menarik kembali fasilitas-fasilitas politik, membatasi pengajaran bentuk barat selama ini dan mengganti cara pemerintahannya dengan tangan besi.

E.   Munculnya ide “non-cooperation”
Sadar bahwa pemberontakan senjata belum mungkin diadakan, kaum ekstrim mencetuskan ide baru “Non-Coperation. Non-cooperation adalah pemboikotan total terhadap segala yang bernama/berlabel Inggris. Ide mereka tidak terbatas pada itu saja tetapi juga pemboikotan terhadap pemilihan, sehingga tidak berhasil membentuk badan legislative. Para hakim dan pengacara meninggalkan ruang siding, penduduk menolah membayar pajak, kaum buruh mengadakan pemogokan, kaum dagang menolak menjual dan membeli barang-barang keluaran Inggris, sementara murid-murid meninggalkan seklah dan kuliah. Begitulah gambaran ide ini.
Maksud pemboikotan ini ialah supaya Inggris mengalami nasib yang sama dengan kaum paria di India. Dengan demikian pemerintah Inggris dan orang-orang inggris di India diasingkan sama sekali. Pemerintah inggris dengan demikian tidak berdaya sama-sekali dan terpaksa menyerah kepada tuntutan-tuntutankaum ekstrim untuk mendapatkan pemerintahan sendiri yang sempurna. Inilah tujuan dari ide Non-Cooperation
Dan ide ini segera mendapatkan seorang tokoh pemimpin yang cakap, seorang bernama M. K. Gandhi, yang telah terkenal memiliki pribadi suci. Propaganda dari Gandhi pada intinya sebagai berikut : “sungguh amat mengherankan dan amat menghinakan, bila sekelompok manusia kulit putih yang tak lebih dari 100 ribu orang dapat menjajah 350 juta bangsa India. Mereka mencapai ini diantaranya dengan kekerasan, tetapi lebih dari itu, mereka mengadakan kerja sama dengan kita dengan seribu macam jalan. Yang membuat kita makin lama makin takberdaya. Dan kian menggantungkan nasib pada mereka, sepanjangmasa. Jangan percaya bahwa dewan legislatif, dengan mahkamah-mahkamah pengadilan atau jabatan-jabatan pemerintahan, adalah merupakan kemerdekaan dan kekuasaan yang sebenarnya. Semua adalah system-sistem yang licik. Inggris tak mampu memerintah kita, hanya dengan kekuatan senjata saja. Maka mereka pergunakan segala akal, mulia atau hina untuk memungkinkan mereka tetap selamanya di India. Meeka mengincar kekayaan India yang bermilyar-milyar itu, mereka memerlukan berjuta-juta tenaga bangsa India, untuk memuaskan nafsu Imperialisme mereka. Bila kita tolak memberi bantuan kepada mereka dengan manusia dan uang, ita pasti mencapai tujuan “swaraj”(pemerintahan sendiri), persamaan dan sifat jantan!”









BAB II
ANALISIS
Negara India sebelum masuknya Inggris dan Islam memiliki tatanan masyarakat yang sangat kompleks. Mereka belum mengenal kesatuan politik yang jelas. Masyarakat dikekang dengan berbagai aturan yang membedakan antara satu kelompok dengan kelompok lain yang disebut sistem kasta. Secara garis besar system ini membagi masyarakat kedalam 3 tingkatan yang pertama golongan Brahmana, golongan ini merupakan tingkatan masyarakat teratas yang hampir keseluruhannya adalah bangsa Arya, yang kedua yaitu golongan ksatria, dan yang ketiga adalah golongan sudra yang hampir keseluruhan merupakan bangsa dravida (masyarakat pribumi India).
Pembagian masyarakat dalam beberapa golongan inilah yang membuat India terpecah-belah dan sangat sulit untuk depersatukan sehingga dengan mudah diinvasi oleh Negara lain. Pada awal abad ke XI M Islam melakukan invasi ke India yang dipimpin oleh Mahmud al-Ghazni. Islam memasuki India dari daerah barat laut yang bernama pundjab dan meneruskan penaklukannya kearah timur. Islam dengan doktrin “semua orang mukmin bersaudara” telah berhasil menarik perhatian golongan sudra dan golongan non kasta untuk memeluk agama Islam.
Pada masa ini India masih dalam keadaan kacau dikarenakan belum adanya kesatuan, atau rasa kebersamaan dan pemerintahan yang mengatur. Para radja-rdja berperang satu sama lain, mengenai/dikarenakan masalah agama, masalah politik, dan bahkan hanya karna masalah kekuasaan/ kekayaan.
Dalam kekacauan india ini, Inggris datang untuk menaklukkan India, mula-mulanya Inggris di India hanya sebatas urusan perniagaan yang terkenal dengan “The East India Company”. Dikarenakan banyaknya kekacauan di India Inggris berusaha melindungi pabrik-pabrik mereka dengan cara menguasai menguasai pemerintah setempat atau memerintah daerah setempat. Oleh karena rencana ini berhasil maka Inggris mulai berencana utuk hal yang lebih besar yaitu menuasai seluruh India.
Dengan kekuatan inggris saat itu dan karena India yang dalam keadaan kacau dan terpecah belah Inggris dengan cepat mampu menguasai India dan menyingkirkan Negara-negara Eropa lainnya. Sehingga menyebabkan pemberontakan berdarah tahun 1857. Pemberontakan ini masih belum terorganisir dengan baik dan tidak memiliki persatuan antar golongan sehingga Inggris dapat memadamkan pemberontakan ini. East India Company akhirnya dibubarkan karena Inggris sekarang memiliki tujuan yang lebih besar dari pada hanya perniagaan. India langsung dibawah kerajaan inggris, hal ini memperkuat Inggris dibidang kekuasaan politik dan munculnya pengaruh budaya barat pada corak kehidupan di India. Ini merupakan system pemerintahan yang sangat unik dalam sejarah. Pemerintahan yang dipimpin oleh raja Inggris, hanya dikendalikan oleh beberapa ratus orang yang memiliki keahlian dibidang administrasi Negara tapi bukan penduduk asli dan hanya dibantu sedikit tentara  telah berhasil memerintah masyarakat yang begitu banyaknya. Tapi hebatnya pemerintahan ini berjalan dengan baik dengan efisiensi kerja, kejujuran, dan tanggung jawab dalam tugas pemerintahan india mungkin dapat menjadi satu contoh yang terbaik dari pemerintahan absolut yang belum pernah disaksikan dunia. Sistem pemerintahan yang mendatangkan keamanan india meskipun hanya untuk beberapa waktu.
Seperti halnya di Negara-negara asia lainnya, pemerintahan barat menimbulkan ketidak puasan dibeberapa golongan di India. Hal ini dipicu keinginan untuk memiliki pemerintahan sendiri. Pemikiran seperti ini kebanyakan dimiliki oleh kaum intelektual India yang telah mempelajari ide-ide barat. Pengetahuan luas tentang sejaran dan falsafah politik Inggris, menyebabkan para intelektual india merasa tidak adanya sama sekali pemerintahan sendiri dan ingin memberikan kepada India kebaika-kebaikan kemerdekan, yang begitu dihargakan oleh pemerintah inggris. Tapi pemikiran ini bukan merupakan sifat nasionali sejati, dikarenakan hal ini muncul karena mengagung-agungkan ide barat.
Tapi pada akhir abad ke 19 situasi berubah, nasionalisme sejati mulai muncul. Kaum terpelajar mulai membuka dan mempelajari buku-buku lama dan kitab suci. Mereka melihat kejayaan India masa lampau dan Ingin mengembalikan kejayaan itu pada masa sekarang kepada India. Golongan hindu yang progresif memberi restu keagmaannya. Dengan keyakinan ini berbagai golongan mulai banyak yang menggabungkan diri. Kaum kebangsaan ini meneriakkan slogan tantangan “Bande Mataram”. Gerakan kebangsaan ini dibangun atau dimunculkan oleh kaum hindu, sehingga menimbulkan prasangka negatif kaum muslim, mereka merasa terancam dengan kaum hindu yang berusaha memperoleh kemerdekaaan. Kaum muslimin merasa raja Inggris merupakan tameng untuk menghadapi Hindu. Dikarenakan perbandingan kekuatan muslim hanya 1:5 dengan hindu sehingga muslim menyatakan setia kepada pemerintahan Inggris.
Maka dikorbarkan cita-cita tadi dengan dijalankan oleh semangat keagamaan hindu dan kaum brahma. Timbullah sifat-sifat kefanatikan dengan gerakan nasionalis dan rasa kebencian terhadap barat. Mereka menyalakan api propaganda yang sangat hebat, sehingga dapat menggoncangkan stabilitas di India. Pemimpin propaganda yang membangkitkan semangat agitasi ini adalah Bal Gangadahr. Dia merupakan seorang brahma yang memiliki pengetahuan tentang barat yang lumayan dan memiliki kemampuan yang sangat hebat dalam mempengaruhi orang lain atau menggugah hati banyak orang, seorang propagandis ulung. Dia telah behasil menimbulkan rasa dendam dan kebencian terhadap bangsa barat. Dengan tulisannya yang termuat dalam berbagai surat kabar, dia telah mempengaruhi masyarakat India untuk membunuh orang barat.
Dalam menghadapi kampanye pemberontakan ini pemerintahan Inggris malah makin bertindak tegas. Surat-surat kabar kebangsaan dimusnahkan, para pemberontak dan beberapa kaum nasionalis ditanhkap. Sehingga surutlah pemberontakan ini. Selanjutnya gerakan kebangsaan terus dikobarkan berkali-kali pun pemberontakan secara fisik dilakukan Inggris pada akhirnya dapat memadamkan pemberontakan itu.
India lalu sadar dengan cara kekerasan bukanlah hal yang terbaik untuk mendapatkan kemerdekaan. Mereka berfikir bahwa Inggris di India membutuhkan masyarakat India dan akhirnya muncullah gerakan atau ide pemberontakan tanpa adu fisik. Ide ini disebut Non-cooperation yaitu pemboikotan total terhadap segala yang bernama/berlabel Inggris. Ide mereka tidak terbatas pada itu saja tetapi juga pemboikotan terhadap pemilihan, sehingga tidak berhasil membentuk badan legislative. Para hakim dan pengacara meninggalkan ruang siding, penduduk menolah membayar pajak, kaum buruh mengadakan pemogokan, kaum dagang menolak menjual dan membeli barang-barang keluaran Inggris, sementara murid-murid meninggalkan seklah dan kuliah Ide ini mempunyai seorang tokoh yang bernama M. K. Gandhi. Beliau dikenal dengan kepribadian suci.




BAB III
KESIMPULAN
  1. India memiliki kesatuan geografis yang fundamental, tapi tak pernah mengenal kesatuan politik yang riil. Penuh dengan bebagai golongan, menyebabkannya tak mampu menolak serangan-serangan. Penuh dengan beragam ras dan tiap ras ini tidak bercampur-baur, tetap berpisah. Terpisah oleh keturunan, bahasa, kebudayaan, dan juga kepercayaan. Mereka jarang atau bahkan tidak pernah bergaul dengan golongan lain kecuali memang ada kepentingan yang formal.
  2. Dengan keadaan masyarakat seperti dijelaskan diatas. India pastinya Tidak akan mampu menghadapi invasi-invasi dari luar. Penaklukan yang kuat oleh Islam, pemeluk Islam menyerang India, segera setelah menyerbu persi. Serangan permulaan itu hanya serangan pada perbatasan saja dan juga tidak menimbulkan pengaruh yang begitu lama. Penaklukan pertama dipimpin oleh Mahmud Al-Ghazni, seorang pangeran Afganistan pada tahun 1001
  3. Dua faktor penting yang dimiliki oleh penakluk islam sehingga berhasil menarik masyarakat India untuk memeluk agama Islam yaitu mempunyai rasa kesatuan menantang “berhala” secara fanatic dan melenyapkan beberapa kepercayaan agama serta menarik pemeluk-pemeluk agama lain kedalam Islam dan hal yang bertentangan sekali dengan agama brahma ialah doktrin Islam yang terkenal: semua orang mukmin bersaudara
  4. Diatas negeri India yang berubah dengan cepat ini berdirilah raja Inggris satu sistem pemerintahan yang unik dalam sejarah dunia. Pemerintah yang dikendelikan oleh beberapa ratus orang yang mempunyai keahlian dibidang administrasi Negara, dibantu sedikit tentara, memerintah sejumlah manusia yang tak terkira banyaknya
  5. Non-cooperation adalah pemboikotan total terhadap segala yang bernama/berlabel Inggris



Tidak ada komentar:

Posting Komentar