(Drs. H. Mundiri, Logika, Jakarta,
Rajawali pers, 2008)
Di awal pebahasan buku ini menjelaskan bahwa definisi
tidak akan dapat menjelaskan dengan sempurna apa yang dijelaskannya. Tapi
setiap pembahasan suatu masalah selalu di awali definisi, hal ini dikarenakan
setidaknya definisi telah dapat menjelaskan garis besar permasalahan, dan
batasan-batasannya. Definisi hanya digunakan sebagai pengertian awal yang dapat
berubah. Pengertian yang ditimbulkan definisi pasti akan jauh dengan pengertian
yang dihasilkan setelah meneliti. Kata logika berasala dari kata “logos” yang
berarti sabda dan dengan istilah lain disebut dengan mantiq. Beberapa definisi
logika antara lain : dasar-dasar cara berfikir dengan benar, hukum yang
memelihara hati nurani dari kesalahan berfikir, dan ilmu yang mempelajari
tentang penalaran yang benar dan penalaran yang salah. Aristoteles sangan
berjasa dengan munculnya ilmu logikan. Di menulis beberapa buku yang diberikan
kepada murid-muridnya diantaranya yang dalam bahasa indonesia berjudul : 1.
mengenai pengertian-pengertian, 2. mengenai
keputusan-keputusan, 3. Mengenai debat, 4. Mengenai pembuktian, 5. Mengenai
silogisme, 6. Mengenai kesalahan dalam berfikir. Inilah yang menjadi dasar ilnu
logika tradisionalsekitar abad ke 14 muncul ilmu logika modern. Ilmu berbeda
dengan pengetahuan.